FmD4FRX3FmXvDZXvGZT3FRFgNBP1w326w3z1NBMhNV5=

Top Ads

items

Ganjar Tantang Siswa MAN Demak Buat Fikih Medsos

Ganjar Ketika Menerima Perwakilan dari OSIS MAN Demak. (Humas Jateng) 

Semarang
 – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menantang para siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Demak untuk membuat fikih media sosial (Medsos). Dengan latar belakang keilmuan agama yang dimiliki, siswa MAN Demak diyakini mampu memberikan pandangan terkait hukum serta aturan dalam bermedia sosial.
Tantangan itu diberikan Ganjar saat menerima perwakilan OSIS MAN Demak di ruang kerja gubernur, Senin (29/4/2019). Kedatangan siswa MAN Demak tersebut untuk wawancara terkait berbagai hal kepada Gubernur Jateng dua periode tersebut.
Awalnya, Ketua OSIS MAN Demak Husna Nadine menanyakan kepada Ganjar tentang fenomena media sosial saat ini. Di mana saat ini, banyak orang saling mencaci, memfitnah dan saling bertengkar satu sama lain di dunia maya tersebut.
“Apa peran yang dapat dilakukan anak muda, khususnya kami yang dari MAN ini untuk mengatasi permasalahan hoaks atau fitnah-fitnah di media sosial?” tanya dia.
Ganjar kemudian memberikan jawaban bahwa banyak peran yang dapat diambil oleh anak muda di Indonesia untuk melawan hoaks di dunia maya. Apalagi, bagi anak-anak muda yang memiliki pengetahuan lebih di bidang agama, peran yang diusung bisa lebih luas.
“Apalagi kalian dari madrasah yang memiliki kelebihan di bidang ilmu agama, tentu perannya sangat besar. Gunakan keahlian ilmu agama itu untuk melawan fitnah dan hoaks. Saya tantang kalian membuat fikih medsos, kan belum ada itu,” jawab Ganjar.

Fikih medsos, lanjut Ganjar, dapat digunakan untuk mengkaji bagaimana hukum atau aturan bermedia sosial yang baik dan tidak melanggar aturan-aturan agama. Hasil kajian itu kemudian dapat disebarkan kepada masyarakat tentang mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan masyarakat dalam menggunakan platform itu.
“Apakah upload hal-hal yang berbau SARA itu boleh, apakah fitnah itu boleh, apakah ngehoaks boleh, menghujat dan sebagainya. Kalau tidak boleh, apa hukumnya? Itu bisa dikaji dengan mencarikan dalilnya, bisa dari Alquran, Hadis atau kitab-kitab lain,” tegasnya.
Usai pertemuan, Husna Nadine mengatakan sangat senang dapat bertemu Ganjar. Selain dapat mewawancarai Gubernur untuk diterbitkan di majalah sekolahnya, banyak sekali pengalaman yang didapat dari suami ayah Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.
“Ternyata Pak Ganjar orangnya humble, ramah dan berpengetahuan luas. Tidak hanya di bidang politik, namun juga agama, asyik sekali ngobrol dengan Pak Ganjar,” kata dia.
Husna juga tidak menyangka akan mendapat tantangan dari Ganjar untuk mengkaji tentang fikih medsos. Namun dirinya mengatakan akan berupaya mewujudkan tantangan itu dengan mengkaji bersama kawan-kawan di sekolah. (Bw, Humas Jateng)

0/Post a Comment/Comments

Ads

73745675015091643

Ads Tengah

Ads